Denpasar - Wakapolda Bali Brigjen Pol Drs. I Ketut Suardana M.Si., hadiri undangan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri S.I.K., dalam rangka Diskursus Pemolisian Polda Papua, melalui Zoom dari Gedung Rupatama Polda Bali, Selasa (15/02/2022) kemarin.
Pada kesempatan tersebut Wakapolda didampingi beberapa Pejabat Utama (PJU) Polda Bali yaitu Irwasda, Karo Ops, Dirintelkam, Dirbinmas, Ditreskrimum, Ditreskrimsus, Dirsamapta, Kabid Propam, Kabid Humas, Kabidkum dan Kabid TIK Polda Bali. Serta turut hadir Kapolres-Kapolresta jajaran melalui Zoom dari wilayah masing-masing. Acara tersebut juga dihadiri Kompolnas, Kabaintelkam Polri, Polda jajaran seluruh Indonesia serta para tokoh masyarakat dan tokoh agama Papua.
Acara diawali Sambutan Gubernur Papua yang diwakili Sekretaris Daerah Papua Dr. Rumasukun dengan mengucapkan terimakasih atas terlaksananya acara Diskursus Pemolisian Polda Papua dengan sangat baik dan sudah direncanakan cukup lama. "Terima kasih atas kehadiran para peserta semuanya, kami Bangga dengan seluruh komponen masyarakat Papua, " ucapnya.
Dilanjutkan Sambutan Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri S.I.K., yang pada intinya menyampaikan Keseriusan pemerintah dalam percepatan pembangunan di tanah Papua. Kapolda juga menyebutkan beberapa langkah kerja yang akan dilakukan. Diantaranya, implementasi dalam pendekatan kesejahteraan atau kemanusiaan di Papua melalui konsep Binmas Noken.
"Penyelenggaraan G20 di Indonesia menuntut kesiapan dan kesigapan pada aspek keamanan yang merupakan salah satu yang menjadi agenda penting, Presiden RI menegaskan agar stabilitas keamanan dan ketertiban menyenangkan salah satunya masalah Kamtibmas di Papua agar tetap kondusif, " ucapnya.
Melihat agenda tersebut Polda Papua akan melaksanakan dua Operasi Kepolisian penting yaitu Ops Damai Cartenz 2022 dan Ops Rastra Samara Kasih (Ops Raksaka) Cartenz 2022. "Pendekatan kemanusiaan dengan kasih merupakan instrumen terbaik untuk dapat mentransformasi dan persoalan menjadi suatu upaya membina damai dalam jangka panjang. Tugas dan kewajiban Polri di wilayah Papua memerlukan pendekatan berbeda dengan Berbagai wilayah lainnya di Indonesia, " papar Kapolda Papua.
Irjen Pol Mathius D. Fakhiri juga menambahkan, setiap personil Polri khususnya Polda Papua dituntut menjalankan perannya sebagai informan penelitian atau praktisi maupun sebagai peneliti khususnya terkait dengan Pemolisian merupakan penelitian dan pengembangan pengetahuan. Dalam menunjang tugas mulia tersebut sangat diperlukan Literasi yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya soal membaca dan menulis namun juga berkaitan dengan Aksara Bahasa dan berkembang menjadi konsep Fungsional pada Dasawarsa 1960-an.
"Dalam rangka menggerakkan semangat Literasi di tubuh Polri, Polda Papua telah menerbitkan dalam beberapa buku tentang konsep pemetaan dan pemecahan masalah di Papua melalui pendekatan humanis utamanya kegiatan-kegiatan Implementasi Pemolisian yang telah dilaksanakan di Polda Papua, tutup Kapolda, " imbumnya.
Keynote Speech Kapolri yang diwakili Kabaintelkam Komjen Pol Ahmad Dofiri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas melaksanakan acara Diskursus Pemolisian Polda Papua yang merupakan salah satu kegiatan sangat positif dimana melibatkan seluruh pihak untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi di tanah Papua yang kita banggakan. Acara Diskursus Pemolisian Polda Papua dilanjutkan dengan penyerahan Noken dan Piagam Penghargaan. (Humas Polda Bali)